BOJONEGORO(kabarjawatimur.com),- Dinilai meresahkan warga bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, warga yang berusaha melerai penambang pasir mekanik ilegal.
Akibat tindakan itu malah warga terlibat baku pukul dengan penambang pasir di atas perahu.
Dengan menggunakan perahu penambang pasir tradisional, warga yang hanya berjumlah empat orang berusaha melerai aktifitas tambang pasir mekanik ilegal di Bantaran Sungai Bengawan Solo.
Tepatnya berada di Kelurahan Mulyoagung Kecamatan Kota Bojonegoro. Warga yang resah akan aktifitas penambang pasir mekanik tersebut, dikarnakan ketika malam hari terdengar bising suara mesin.
Serta ketika musim kemarau, bantaran Sungai Bengawan Solo seringkali terjadi longsor.
Namun saat warga berusaha melerai, malah ditanggapi negatif dengan menantang untuk berkelahi. Tak hanya itu, penambang pasir juga sempat melemparkan parang ke warga.
Hal ini membuat warga langsung emosi dan terjadi bentrok diatas perahu melawan penambang pasir mekanik ilegal tersebut.
Baku hantam pun terjadi, warga bernama Sigit (50), dan anaknya Amin (25), saling pukul dengan penambang diatas perahu. Akibat kalah jumlah, wargapun dipukul mundur.
Akibat kejadian tersebut Amin yang merupakan anak dari Sigit, terkena luka bacok gergaji di kaki kanan korban hingga nyaris putus.
Menurut Sigit, diduga kuat, tambang pasir mekanik ilegal tersebut dibekingi seorang oknum aparat. Hal tersebut dikuatkan dengan lima kali dilakukan operasi tambang pasir, selalu bocor dan mereka tetap melakukan aktifitas penambangan.
Korban Amin langsung dilarikan kerumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Sigit yang juga menjadi korban, melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bojonegoro.
Hingga berita ini di turunkan Pihak Polres Bojonegoro masih mendalamk serta menangani kejadian ini.
Reporter: Agus, Editor: Budi, Publisher: Gunawan