
BANYUWANGI, (Kabarjawatimur.com) – Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPK-KPI) Banyuwangi, Alex Budi Setiyawan S.H,M.H menyampaikan akan mengawal keluhan limbah pabrik atau perusahaan pengalengan dan penepungan ikan di Muncar.
“Awalnya kami mendapat laporan dari Ketua PKPI Kecamatan Muncar Tentang keluhan para nelayan atas dugaan pembuangan limbah produksi yang menyebabkan kulit para nelayan merasa gatal bahkan membuat perahu menjadi kotor,” katanya, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga:Aktivis Muda Banyuwangi Tantang Buka-bukaan Kasus Limbah Pabrik Muncar
Baca Juga:Nelayan Sebut Pabrik Ikan Muncar Buang Limbah Disaat Malam Hari
Masih menurut Alex, apapun yang berdampak pada masyarakat atas pembuangan limbah itu menjadi perhatiannya. Atas laporan tersebut, pihaknya berharap para pengusaha yang memiliki usaha baik itu pengalengan dan penepungan harus menjalankan usahanya sesuai peraturan Menteri
“Bahkan aturan-aturan yang lain, karena dampak dari itu semua akan dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung,” jelasnya.
Baca Juga:Kasus Pabrik ‘Nakal’ Buang Limbah ke Laut, DLH Banyuwangi Kirim Surat pada Gakum LHK Jaba Nusra
Alex juga berharap agar Muncar berangsur kembali seperti semula yaitu laut ataupun lingkungan tanpa ada pencemaran apapun.
“Pastinya harapan semua masyarakat agar laut di muncar khususnya tidak ada lagi pencemaran laut, meskipun itu butuh proses,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, para nelayan pesisir Kecamatan Muncar, Banyuwangi mengaku resah adanya pabrik atau perusahaan-perusahaan pengalengan dan penepungan ikan yang diduga ‘Nakal’ dengan membuang limbah ke laut. Dampak limbah itu menyebabkan gatal-gatal pada sekujur tubuhnya.
Nelayan yang mayoritas adalah kaum wong cilik ini terasa resah lantaran sudah puluhan tahun merasakan pahitnya merasakan dampak limbah pabrik teraebut. (*)
Reporter: Rochman