Bojonegoro (kabarjawatimur.com) – Beberapa jalan protokol menjadi acuan besaran tunjangan perumahan anggota DPRD Bojonegoro. Besaran tersebut di hitung berdasar appraisal pihak ke tiga. Appraisal menunjukan harga sewa lahan yang paling mahal ada di jalan Panglima Sudirman.
Sekretaris DPRD (Sekwan) Bojonegoro Edi Susanto menuturkan, ada lima jalan protokol yang di appraisal untuk menentukan besaran tunjangan perumahan anggota DPRD. Yakni, jalan Veteran, jalan Mastrip, jalan Diponegoro, jalan Palima Sudirman, dan jalan Gajah Mada. Dari lima jalan itu harga tertinggi adalah jalan Panglima Sudirman (PangSud).
“Selama dua tahun di laksanakan appraisal, jalan Pangsud selalu tertinggi,” tuturnya.
Edi tidak tahu persis penyebab harga lahan jalan Pangsud tinggi, tapi di perkirakan karena letaknya yang paling strategis di banding jalan lain. Pangsud juga menjadi kawasan pusat usaha dan bisnis, itu menjadi nilai tersendiri bagi jalan tersebut. “Akses ke pusat pemerintahan juga dekat,” ucapnya.
Edi menjelaskan tahun ini DPRD tidak melakukan pembaruan appraisal untuk penentu besaran tunjangan perumahan. Tunjangan masih mengacu appraisal tahun 2021, meskipun harga lahan mengalami perubahan setiap tahunya. “Ya jika di P-APBD nanti di kehendaki ada appraisal lagi ya bisa saja, yang jelas saat ini masih belum ada,” ungkapnya.
Ketua DPRD Bojonegoro Imam Sholikin membenarkan bahwa tahun ini tidak ada appraisal baru. Besaran tunjangan perumaha DPRD tetap menggunakan hasil appraisal 2021 lalu. “Tahun ini tidak ada, tidak tahu kalau tahun depan,” ucap Imam. (*)
Reporter: Aziz
Foto: Jalan Jendral Sudirman Bojonegoro